Pot Kayu Bisa Jadi Peluang Bisnis Bagi yang Mau

Berasal dari coba-coba lantaran menyaksikan ada kesempatan usaha, empat tahun yang kemarin Agus Suherman (47) mulai bikin pot bunga bahannya kayu. Saat ini, dalam 1 bulan ia bisa membuahkan omzet Rp 20-40 juta dari penjualan pelbagai model kerajinan dari kayu, pentingnya pot bunga.

" Di sini kan termasuk juga daerah utama bunga, jadi ada sejumlah object wisata bunga. Kala itu saya lihat biasanya pot bunga yg dipasarkan itu pot polos yg warna hitam, " kata Agus di bengkelnya, di Kampung Sukamanah, RT 3 RW 11, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis, 21 Februari 2019.

Keadaan itu membuat terangsang buat berkreasi bikin pot bunga yg menarik. Pilihannya yaitu memanfaatkan kayu jati belanda, lantaran ada serat kayu yg muncul. Pot bunga kayu, ujarnya, jadi punyai nilai estetik serta kelihatan menawan.

" Saya belajar otodidak buat pot gunakan kayu jati belanda. Coba-coba dalam rumah, makin lama jadi terasah. Coba dipasarkan di object wisata, alhamdulillah laris. Bertambah kesini, jadi bertambah berkembang. Tidak hanya pot bunga, namun beraneka ragam kerajinan dari kayu atau batok kelapa, " paparnya.

Tidak cuman jual di object wisata, Agus pun memakai social media buat pasarkan pelbagai produk yg dihasilkannya. Dengan account Facebook Ag Orchid & Craft serta Jual Pot Kayu, kerajinan kayu yg dibuatnya udah kirim ke pelbagai daerah, dari Jogja, Malang, Surabaya, Bali, Lombok, sampai Aceh.

" Yg sangat banyak dipasarkan memang pot bunga, namun juga ada yg tempat buat parcel, lukisan, decoupage, rack, meja, kursi, foto booth, display toko, tempay kemeja, tempay perhiasan, hingga mainan anak. Terkait pesanan pun sich, " kata bapak dari dua anak itu.

Sejalan dengan perubahan bisnisnya, Agus lantas tinggalkan upaya budidaya tanaman anggrek yg lebih dahulu dilakukan. Ditambah lagi, kemarin ia mulai punyai tempat buat memajang hasil kreativitasnya di RupaRupi Handycraft Market di Kota Bandung.

" Dari anggrek, sesungguhnya bila benar serta serius mengurusnya, keuntungannya tambah besar. Akan tetapi, rotasi uangnya lebih lama. (Usaha kerajinan kayu) ini tambah cepat. Bila anggrek, saat ini buat mungkin baru tahun depannya dijualnya, " paparnya.

Dari harga jual pot kayu pada Rp 22. 500-500. 000, Agus mengakui bisa membuahkan omzet Rp 20-40 juta per bulan. " Biasanya yg beli itu buat dipasarkan . Akan tetapi, banyak pun yg pesan costum. Bila yg sangat mahal, saya sempat buat foto booth laris seharga Rp 5 juta, " kata lulusan SMK Pertanian Subang itu.